PTDI Rancang Pesawat Komuter N 219 untuk 40 Pemda

JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) saat ini tercatat sedang merancang pesawat terbang komuter N-219 untuk 40 pemerintah daerah (Pemda) di tingkat kabupaten dan kota yang berminat membeli. Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian ( Kemenperin) Budi Darmadi mengatakan, pesawat jenis itu akan memasuki tahap pembuatan prototype. Pemda, kata Budi, akan menggunakan pesawat itu sebagai transportasi penghubung antarkabupaten kota.


Menurut Budi, minat Pemda dinyatakan pada saat Kemenperin melakukan roadshow di sejumlah daerah.* "Mereka bisa membeli pesawat itu sendiri atau dengan cara menggandeng maskapai lokal untuk penerbangan terjadwal maupun charter ," kata Budi di Jakarta, Rabu (8 /6 /2011).

Pesawat tersebut, lanjutnya, akan memiliki kapasitas sebanyak 19 kursi. Budi menjelaskan, saat ini, pengadaan pesawat itu sudah mendesak. Pasalnya, kata dia, pesawat jenis itu banyak yang sudah berusia 20 tahun sehingga perlu segera diganti.
Pengembangan pesawat N 219 itu saat ini menjadi bagian dari program restrukturisasi PT Dirgantara Indonesia (DI) dan akan menjadi produk andalan bagi PT DI. Menurut Budi, saat ini, Kemenperin masih mempersiapkan engineering dan desain untuk prototype pesawat itu. Pembuatan prototype pesawat itu membutuhkan dana sekira Rp300 miliar.
Tahun ini, Kemenperin sudah mengajukan anggaran untuk 2012 bagi pengembangan pesawat itu sebesar Rp59 miliar. Prototype pesawat itu ditargetkan bisa terbang pada 2014 mendatang. Terpisah, Pengamat penerbangan Ruth Hana Simatupang mengatakan, tipe pesawat N 219 memang sangat cocok untuk daerah yang baru memiliki landasan udara terbatas dan membutuhkan trasportasi udara sebagai penghubung wilayah terutama di Indonesia bagian timur.

Ruth menuturkan, saat ini, Indonesia sudah mampu memproduksi pesawat sendiri. " Meskipun nanti hasilnya tetap perlu dikaji kelayakannya," kata Ruth.
Ruth menambahkan, dengan memproduksi sendiri, maka biaya pengadaan pesawat itu akan jauh lebih murah ketimbang membeli dari negera lain. "Jelas lebih murah membikin sendiri dari pada beli, apalagi kita memang sudah mampu memproduksinya," tandas Ruth. (Sandra Karina/Koran SI) (ade)
mending merpati disuruh ganti N219, dari pada pakai pesawat china..
Sumber:
http://m.okezone.com/read/2011/06/08...untuk-40-pemda
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9044352

0 komentar:

Posting Komentar